" Artikel Twilight"
Halo, twilighters indonesia, aq member baru nih di sini. Udah sering liat2 ke sini, tapi akhirnya decide jg deh jadi member.Hehehe, thanks banget info2 di sini bener2 lengkuap deh, pokoknya mantap banget deh! Hidup twilighters indonesia. Ohiya, aq decide utk posting di sini today, soalnya aq liat ada artikel twilight di Media Indonesia yg terbit kemaren, aq iseng2 baca koran kemaren pagi, eh nemu satu halaman tentang twilight, cihuy..kayaknya fans2 twilight di indo banyak yah ampe penulis Media Indonesia aja seorang twilighter loh! hihihihihi boleh juga di deketin nih
Jangan Anggap Enteng Twilighters
SUDAHKAH Anda baca serial buku Twilight Saga karangan Stephenie Meyer? Apabila belum, pasti setidaknya Anda pernah mendengar tentang serial buku yang menceritakan kisah cinta antara seorang gadis biasa dan seorang vampir yang rupawan.
Sampai dengan September 2008, serial Twilight yang terdiri dari empat buku ini sudah menjual sekitar 17 juta eksemplar di seluruh dunia (data dari New York Times). Walaupun jumlah penjualan Twilight masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Harry Potter, istilah The Next Harry Potter (Harry Potter kedua) sudah tidak asing lagi diasosiasikan dengan Twilight oleh berbagai macam media.
Padahal, dari segi cerita pun Twilight dan Harry Potter dikategorikan dalam genre yang berbeda. Tidak banyak terdapat kesamaan yang jelas dari kedua serial buku ini, selain bahwa keduanya merupakan serial buku remaja yang pernah menduduki puncak New York Times best-seller list yang diadaptasikan menjadi film Hollywood.
Namun, yang menarik dari Twilight adalah para penggemarnya. Kalau kita mengenal istilah Trekkies (penggemar Star Trek) atau Potterheads (penggemar Harry Potter), para penggemar Twilight yang mayoritas terdiri dari perempuan-perempuan dari berbagai macam kelompok usia ini menyebut diri mereka sebagai Twilighters.
Dalam segi jumlah, mungkin Twilighters juga masih belum sebesar fanbase lainnya. Namun, tingkat fanatisme dan antusias kelompok penggemar ini merupakan sebuah fenomena yang memiliki kelas tersendiri. Sepertinya histeria dalam tingkat seperti itu terakhir terjadi pada zaman The Beatles.
Di dalam dunia perfilman Hollywood, yang lebih banyak didominasi film-film yang ditargetkan untuk kaum pria atau anak-anak, film-film yang ditargetkan untuk kaum perempuan sepertinya banyak diremehkan dan dianggap tidak akan mampu meraup keuntungan besar oleh petinggi-petinggi Hollywood.
Akan tetapi, Hollywood sepertinya mulai menyadari Twilight memiliki potensi yang cukup menjanjikan ketika sekitar 6.000 penggemar menyerbu panel film Twilight yang digelar dalam San Diego Comic Con 2008 (konferensi para penggemar komik yang diadakan sejak 1970) Juli lalu.
Sebuah ajang dalam serangkaian promotional tour yang dilakukan para pemeran Twilight di November pun terpaksa harus dibatalkan. Pada 10 November lampau di San Francisco, saat perkiraan kehadiran yang hanya sebanyak 200-500 orang ternyata diserbu sekitar 3.000 Twilighters dan menyebabkan beberapa orang terinjak-injak dan seorang penggemar mengalami luka patah tulang hidungnya. Begitu tingginya antusiasme Twilighters, sampai-sampai mereka datang dengan mengenakan t-shirt Twilight buatan sendiri yang pada umumnya bertuliskan, 'Team Edward' dan 'Team Jacob' Edward Cullen dan Jacob Black adalah dua dari tiga karakter utama dalam Twilight dan keduanya adalah musuh bebuyutan yang memperebutkan cinta Bella Swan.
Twilighters juga rela mengantre dua hari dua malam dalam hujan dan cuaca dingin hanya untuk dapat melihat Robert Pattinson, bintang pemeran Edward Cullen. Mungkin jika saya mengatakan di sini bahwa Robert Pattinson akan hadir di Plaza Senayan besok, malam ini akan ada ribuan Twilighters yang siap berkemah di pelataran parkir Plaza Senayan, termasuk diri saya sendiri.
Daya tarik
Sebenarnya apa sih daya tarik yang menyebabkan Twilight dan karakter-karakter di dalamnya menjadi objek obsesi yang sedemikian dalamnya?
Padahal cara penulisan Stephenie Meyer sendiri banyak menerima kritik keras dari berbagai pihak yang mengatakan kemampuannya hanya setaraf dengan seorang penulis amatir. Ada pula yang mengatakan Meyer adalah seorang sastrawan gagal.
Akan tetapi, semua itu tetap tidak mengubah kenyataan bahwa karya 'gagal' si 'penulis amatir' ini berhasil melahirkan sebuah fenomena dengan animo yang sedemikian besarnya. Mungkin konsep dari kisah cinta terlarang bagaikan Romeo dan Juliet itu sendiri yang menjadi daya tarik utama kisah ini. Atau mungkin sosok Edward Cullen yang digambarkan sebagai seorang pria yang sempurna dalam segala hal (sayangnya ia bukan makhluk hidup) yang merupakan model realisasi pria idaman dari semua perempuan di dunia.
Pada intinya, Twilight berhasil menjerat puluhan jutaan perempuan dari segala kelompok usia untuk menjadi tergila-gila pada kisah dan karakter-karakter di dalamnya.
Film Twilight sendiri digarap dan didistribusikan oleh Summit Entertainment, sebuah studio produksi yang tergolong independen di Hollywood. Walaupun sudah lebih dari 10 tahun lamanya berdiri, Summit baru berhasil memproduksi kurang dari 40 film saja. Dengan bujet produksi yang tergolong cukup rendah (sebesar US$37 juta saja), banyak ahli perfilman yang memang memperkirakan Twilight akan mencapai titik balik modal dalam beberapa minggu saja. Tetapi pada kenyataannya, Twilight sudah meraup hasil penjualan gross ticket box office (belum termasuk perhitungan di luar Amerika Serikat) sebesar US$69,6 juta hanya dalam tiga hari.
Dengan begitu, Twilight langsung menempatkan dirinya pada peringkat nomor empat dalam peringkat perolehan opening weekend terbesar di 2008, mengalahkan beberapa film besar tahun ini seperti Kungfu Panda, Hancock, WALL-E, dan bahkan juga Quantum of Solace. Sesuatu yang tidak disangka-sangka oleh Hollywood, mengingat target demografis Twilight didominasi (di atas 90%) oleh perempuan.
Bersamaan dengan kesuksesan weekend pertama Twilight, Summit Entertainment pun langsung memberikan lampu hijau untuk produksi film New Moon yang diangkat dari buku kedua serial Twilight Saga dan merupakan kelanjutan kisah dari Twilight. Sepertinya fenomena Twilight, semakin membuka mata para petinggi Hollywood bahwa para audiences perempuan tidak sepatutnya lagi diabaikan.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Setelah berbulan-bulan, Twilighters berburu informasi akan kepastian jadwal rilis film yang sudah ditunggu-tunggu ini, akhirnya Twilight akan hadir di layar bioskop Jakarta dalam tayangan midnight mulai malam ini, 29 November 2008. Jadi, jangan heran jika mulai minggu ini Anda menemukan banyak Twilighters dengan pernak-pernik t-shirt atau aksesori yang berbau Edward atau Jacob di areal bioskop Jakarta karena saya pun sudah siap menyerbu gedung bioskop dengan t-shirt Team Edward buatan saya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar